Mengenal Tanaman Jengkol

Mengenal Tanaman Jengkol
bibit jengkol

jengkol merupakan salah satu tanaman khas Indonesia. Aroma tanaman jengkol begitu khas serta rasanya yang bagi sebagian orang adalah nikmat menjadikan jengkol sebagai salah satu makanan populer. Di berbagai Kota besar di Indonesia seperti Jakarta, Bandung, Bekasi, Tangerang, Bogor, Surabaya dan Semarang, jengkol diburu konsumen untuk dioalah menjadi semur jengkol, rendang, balado dan lain sebagainya.
Jengkol sudah banyak diketahui memiliki beragam khasiat yang baik untuk kesehatan kita. Buah jengkol mengandung unsur Kalium yang tinggi dan berguna dalam menjaga fungsi jantung. Daunnya dapat digunakan untuk obat diabetes setelah direbus dengan air dan kemudian diminum.


Habitat Tanaman Jengkol
Secara geografis, tanaman jengkol terdistribusi secara luas di daerah Asia Tenggara seperti Indonesia, Malaysia, Singapura, dan Brunei Darusalam. Tanaman tropis ini memiliki buah yang sebenarnya adalah biji atau polong dari buah yang sebenarnya. Tiap polong terdapat kurang lebih 5-7 buah. Pohon jengkol sendiri mampu tumbuh hingga mencapai 10-27 meter. Selain itu, pohon jengkol juga memiliki akar yang dalam sehingga mampu menyerap air tanah. Hal tersebut bermanfaat
positif bagi konservasi air dan tanah.

Pemilihan Lahan Tanam jengkol

Pohon jengkol merupakan tanaman yang dapat tumbuh dimana saja. Di pedesaan pun tanaman jengkol terkadang sering tumbuh dengan sendirinya di lahan pekarangan rumah atau hutan. Sebagai tanaman asli daerah tropis, tanaman jengkol lebih pantas ditanam di tanah dataran rendah. Tanaman jengkol membutuhkan kadar penyinaran yang tinggi sepanjang hari, oleh karena itu pastikan lahan tanam jengkol anda tidak tertutup dari sinar matahari. Selain itu, sebagai tanaman daerah tropis, pohon jengkol membutuhkan pasokan air yang tinggi yang juga diikuti dengan kadar kelembaban yang cukup. Pohon jengkol yang cukup adaptatif dapat ditanam dimanapun asalkan dekat dengan sumber air.
Pemilihan Masa Tanam Jengkol
Meskipun pohon jengkol dapat tumbuh dimana saja dan tidak membutuhkan lahan khusus, akan tetapi perlu diperhatikan waktu mulai penanaman. Berdasarkan pengamatan, pohon jengkol akan lebih mudah berkembang apabila ditanam di awal musim hujan. Pohon akan lebih cepat tumbuh dan berkembang. Hal ini tentunya akan membuat pohon jengkol lebih cepat berbuah.

Pembibitan dan Penanaman Jengkol
Pohon jengkol memang dapat ditumbuhkan dengan dua cara, yaitu dengan ditanam dari bijinya atau melalui cara cangkok. Untuk memperoleh bibit jengkol, langkah pertama yang harus dilakukan adalah menyediakan kantong plastik tanam ukuran kecil yang sudah diisi tanah didalamnya.
Tanamlah biji jengkol di dalam plastik tanaman yang berisi tanah subur tersebut. Sirami secara teratur hingga tumbuh kecambag jengkol yang akan muncul kurang lebih dua hingga tiga minggu kemudian, Setelah kecambah jengkol muncul, saatnya bibit tersebut dipindah ke lahan yang lebih besar yang sudah disiapkan. Berikanlah pupuk secara teratur agar pohon dapat tumbuh secara sehat. Berikanlah
perlindungan pada saat tanaman masih muda agar tidak diganggu hama.
Kultivasi Jengkol
Upaya penanaman atau budidaya tanaman jengkol sendiri masih belum banyak di Indonesia. Hal tersebut dikarenakan jengkol biasanya tumbuh secara liar. Untungnya tanaman jengkol mudah tumbuh. Pohon jengkol bisa ditumbuhkan dari bijinya ataupun dengan cara cangkok. Tanaman jengkol yang ditanam melalui biji atau bibit akan mulai berbuah apabila telah berumur lima tahun atau lebih. Apabila pohon jengkol tumbuh melalui proses cangkok, maka jangka waktu berbuahnya akan jauh lebih pendek.
Hama Jengkol
Perawatan pohon jengkol juga harus diperhatikan dari ancaman hama yang dapat menyerang. Hama umum tanaman jengkol adalah ular dan tupai. Selain itu, terkadang jengkol mengalami serangan hama “boloren” yang berakibat fatal bagi pohon jengkol tersebut. Selain itu semut rangrang yang sering bersarang di pohon jengkol dapat merusak bunga dan bakal buah. Jamur juga menjadi salah satu ancaman, selain munculnya cendawan dan blendok.
Tentunya harus dipikirkan cara menyingkirkan hama pengganggu tersebut. Selain dengan penyiangan dan pembersihan dahan dan daun-daun yang bisa digunakan untuk sarang semut, juga harus dilakukan penyemprotan fungisida untuk membunuh jamur pengganggu.
Panen
Umur sekitar lima tahun jengkol sudah bisa berbuah, jika dengan cara vegetatif seperti cangkok atau okulasi, umur berbuahnya bisa lebih pendek lagi.  Satu pohon jengkol yang sudah cukup umur bisa
menghasilkan jengkol bersih yang sudah dikupas 15-20 kg.

Manfaat dan Bahaya Jengkol

Buah jengkol ternyata kaya akan kandungan gizi. Menurut sebuah penelitian, dari 100 gram biji jengkol terkandung 133 kkal energi, 23,3 gram protein, 20,7 gram karbohidrat, 240 SI vitamin A, 0,7 mg vitamin B, 80 mg vutamin C, 166,67 mg fosfor, 140 mg kalsium, 4,7 mg zat besi dan 49,5 gram air.
Dengan berbagai kandungan gizi yang dipunyai, dipercaya jengkol atau jering (Archidendron jiringa) mampu mencegah gangguan diabetis, menurunkan kadar gula  dan dapat menjaga kesehatan jantung.
Pemanfaatan buah (biji) jengkol beraneka ragam, mulai dimakan segar lalapan, diolah semur jengkol, hingga dijadikan kue dan keripik atau emping jengkol.
Namun jengkol juga mempunyai efek negatif. Pertama, jengkol mengandung asam jengkolat yang tinggi sehingga bila dikonsumsi berlebihan dapat menyebabkan terjadinya penumpukan kristal di saluran urin. Gejalanya mulai nyeri pada perut dan kadang-kadang muntah, nyeri waktu buang air kecil, urin berdarah, pengeluaran urin sedikit dan terdapat titik-titik putih seperti tepung bahkan urin tidak bisa keluar sama sekali. Kedua, bau buah jengkol sebenarnya tidak terlalu menyengat, tetapi setelah dikonsumsi akan memberi efek bau yang tidak sedap baik bau nafas maupun bau urine.
Anda berminat menanam pohon jengkol? kami sedia bibit jengkol dan siap kirim kirim ke seluruh penjuru negeri. Untuk pemesanan bisa menghubungi kami di 087838393451. 

Komentar

Postingan populer dari blog ini